Rabu, 07 November 2012

Apa Itu Pakem?

=PAKEM=
=PAKEM= adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
 
Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif berpikir, bertanya, mempertanyakan, mengemukakan gagasan, bereksperimen, mempraktekkan konsep yang dipelajari, dan berkreasi. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Suatu konsep (misalnya demokrasi, kerjasama, fotosintesa, penjumlahan dan kebersihan) yang dijelaskan melalui ceramah sebenarnya sangat sulit dipahami siswa karena konsep tersebut disampaikan secara abstrak. Hal yang abstrak sulit dipahami karena tingkat berfikir anak-anak yang cenderung kongkrit atau mencari bentuk nyata. Jika dalam mengajar guru menggunakan media seperti gambar, film, peragaan, dan sebagainya maka konsep yang dipelajari menjadi lebih kongkrit (nyata) dan lebih mudah dipahami anak.
 
Namun, yang paling bisa membuat konsep menjadi kongkrit adalah ketika anak terlibat
dalam pengalaman langsung dan aktif menemukan sendiri dari pengalaman tersebut suatu konsep yang menjadi tujuan pembelajaran. Misalnya, anak-anak menemukan sendiri makna dari penjumlahan setelah mereka terlibat dalam kegiatan jumlah menjumlah menggunakan benda nyata (kacang merah, batu-batuan, penjepit kertas misalnya). Contoh lain, siswa memahami konsep demokrasi setelah mereka terlibat aktif dalam penerapan prinsip-prinsip demokrasi dan musyawarah dalam kegiatan pemilihan ketua kelas yang dirancang serius oleh guru. Pengalaman nyata dan proses penerapan tersebut memberikan cara bagi mereka untuk membangun pemahaman sendiri secara aktif tentang konsep penjumlahan dan demokrasi. Di bawah ini adalah bagan dari Edgar Dale (1946) yang menunjukkan macam media atau kegiatan yang bisa dipakai untuk mengajarkan suatu konsep dan hubungannya dengan tingkat kekongkritan konsep yang bisa tersampaikan. Pembelajaran yang bergantung hanya pada verbal saja (ceramah, membaca) mengandung tingkat keabstrakan paling tinggi dan pengalaman langsung yang membuat siswa aktif menemukan dan menerapkan suatu konsep memiliki tingkat kekongkritan yang paling tinggi.

 Pakem

Pesan dari bagan Edgar Dale tersebut diperkuat oleh kata-kata Confucius, orang bijak dari Timur, sebagai berikut:
  • Yang saya dengar, saya lupa.
  • Yang saya lihat, saya ingat.
  • Yang saya kerjakan, saya pahami.
Melvin L Silberman penulis 101 Cara Belajar Aktif mendukung juga keaktifan siswa untuk memberikan hasil belajar yang maksimal dengan mengatakan:
  • Yang saya dengar, saya lupa.
  • Yang saya dengar dan lihat, saya ingat. • Yang saya dengar, lihat, pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami.
  • Dari yang saya dengarkan, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan.
  • Dari yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasai.
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. 

Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa yang bisa mengoptimalkan potensi diri siswa. Karena dalam PAKEM siswa banyak bekerja dan berbuat maka terdapat banyak kesempatan bagi siswa untuk menghasilkan produk belajar. Produk itu bisa berupa karya seni, jalan keluar terhadap suatu permasalahan, grafik, diagram, tabel, puisi, karangan, pantun, lagu, tarian, model tiga dimensi, dan lain-lain. Dengan demikian, daya imajinasi dan daya cipta/kreasi siswa bisa berkembang dengan optimal. 

Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang jauh dari rasa bosan dan takut sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada pembelajaran sehingga waktu curah perhatiannya pada pembelajaran tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif. 
Proses pembelajaran yang efektif menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.

Secara garis besar, PAKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
  • Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
  • Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat belajar siswa dan membantu siswa membangun pengetahuan dan pemahaman. Cara-cara tersebut diantaranya adalah menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
  • Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.
  • Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk
    cara belajar kelompok.
  • Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
  • Peran guru lebih sebagai fasilitator daripada penceramah, artinya guru mendesain kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Selama kegiatan pembelajaran, guru tidak lagi hanya berdiri di depan kelas tetapi berkeliling memantau kegiatan siswa dan membantu siswa dalam proses belajar.
=PAKEM=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar